Cinta dalam Diam Episod 1 : Diammu Bahagiaku

Melihatmu saja, aku sudah takut. Apalagi harus memilikimu. Sepertinya aku sudah terlalu jauh untuk meyakinkan hati ini untukmu.

Bagaimana bisa aku tenang menjalani hidupku sendiri, jika otakku saja isinya hanya kamu.

Kita memang tidak selalu bertatap wajah, saling memandangi. Tapi kamu sudah berhasil.

Mengotak-atik isi hatiku.

Siapa bilang aku ini pemberani. Ya, mungkin di depanmu yang tidak tau ini, aku berani. Nyatanya, di balik senyum tenangmu itu, aku takut.

Sekali lagi, aku lebih baik diam. Supaya aku tau, sejuah mana hati ini pantas untuk menjadi milikmu.

Diamku untuk mencintaimu.

Aku juga tau, ada begitu banyak orang yang sudah siap membuka hati untukku. Hanya saja, aku tidak pandai memilih selain kamu.

Aku memang sengaja, membiarkan hati ini diam. Supaya Tuhan mendengar namamu di setiap doaku.

Entah sampai kapan rasa ini akan berakhir. Tapi, mencintaimu dalam diam adalah bahagiaku terdalam.

Rasaku padamu tidak lebih karena satu hal. Tuhan ingin aku lebih memiliki yang terbaik untukku.

Aku yakin, tidak perlu untuk mengatakan cinta dulu, asalkan nanti aku mengatakannya di hari suci kita.

Ya, suatu saat nanti dalam cinta diammu.

Heru Arya

Buat kalian yang pengen lihat versi videonya, silakan tonton video di bawah ini :

Jangan lupa support channelku, ya..

13 thoughts on “Cinta dalam Diam Episod 1 : Diammu Bahagiaku

  1. dulu aku paling anti nonton baca genre romance krn cheesy, tp setela merasakan sendiri mindset itu hancur sendiri wkwk

    oiya aku mau tau dong pendapat abang (dibikin post) klo cewe yg ngungkapin perasaan dulu meski tau si cowo ‘nolak’ dari gelagatnya

  2. Aseli, tulisannya ini bikin baper bang. Btw saya setuju banget dengan kalimat penutupnya “Aku yakin, tidak perlu untuk mengatakan cinta dulu, asalkan nanti aku mengatakannya di hari suci kita.”

  3. Ngikutin Pangeran Wortel sejak bagian tanya-tanya itu, eh apa sih namanya dulu itu? Aku pernah ikut juga tuh, haha. Sekarang merambah ke yutub dengan sajaknya. Keren banget!

    Btw, di komentar di atas pada manggil mas heru, sekarang udah gak jadi pangeran wortel lagi apa gimana nih?

  4. Aku pernah ngalamin hal yg sama waktu kuliah dulu suka sama kakak tingkat tapi beda jurusan wkwkwkw
    Aku senang aja gt mencintai dalam diam, berharap doi peka. Tapi ternyata tidak. Ujungnya sakiiiit 😂

  5. Wah, diskripsi ajib tentang begitu kasmaran si penulis. Aku pernah dalam kondisi demikian, saat saat kondisi tak menentu. Jodoh tak kunjung bertemu. Tapi, itu memang ujian kawan. Ada saatnya kau akan menerima ketenangan sebab perantaraNya.

    Semoga selalu dikabulkan doa dan harapan.

  6. Baca ini jadi ingat lagi salah satu cerita dari buku Raditya Dika: “Jatuh Cinta Diam-Diam” yang dimana kita semua pasti pernah ada difase itu. Lucu juga, ada satu orang yang bisa buat kita semelankolis itu. :’)

Leave a Reply to Rahul Syarif Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *